Assalamu'alaikum Wr. Wb. -------- Selamat Datang di Blog Alumni MAN Mojosari-Mojokerto ------- Bertindak Untuk Berarti ------- Kalau anda juga Alumni atau siapa saja yang punya keterkaitan dengan Almamater MAN Mojosari, diharapkan anda juga dapat memberikan arti di blog ini. Terima kasih. ------- Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ngaji YUK !

17 Agu 2008

70 Persen Perokok Indonesia dari Orang Miskin

KOORDINATOR Penanggulangan Masalah Rokok Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan perokok di Indonesia 70 persen diantaranya berasal dari kalangan keluarga miskin.

"Sangat disayangkan kalau yang merokok itu adalah justru orang miskin karena beban rumah tangga kian besar di tengah himpitan kenaikan harga BBM. Apalagi survei menunjukkan 12,9 persen budget keluarga miskin untuk rokok dan untuk orang kaya hanya sembilan persen. Ini justru terbalik," kata Tulus pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (30/5), menjelang Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2008 yang jatuh pada tanggal 31 Mei.
Mengutip dana Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional (Susenas), konsumsi rumah tangga miskin untuk tembakau di Indonesia menduduki ranking kedua (12,43 persen) setelah konsumsi beras (19.30 persen). "Ini aneh tatkala masyarakat kian prihatin karena harga bahan pokok naik, justru konsumen rokok kian banyak," katanya.
"Orang miskin di Indonesia alokasikan uangnya untuk rokok pada urutan kedua setelah membeli beras. Mengeluarkan uangnya 15 kali persen untuk rokok dari pada beli lauk pauk. Dan enam kali lebih penting dari pendidikan dan kesehatan," katanya.
Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Dewi Endang Joesoef mengatakan uang yang dikeluarkan perokok lebih besar ketimbang BLT Plus Rp 100 ribu yang dibagikan Pemerintah untuk warga miskin. "Bandingkan saja kalau seorang perokok habiskan uangnya Rp 5000 per hari untuk rokok," katanya.
Menurut dia, Pemerintah terkesan tak serius untuk menjaga generasi muda dari dampak bahaya merokok. Misalnya cukai rokok masih sangat murah dibandingkan negara lain, rokok di Indonesia murah, dan iklan rokok yang sangat tidak pandang tempat dan waktu.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam B Parsojo mengatakan industri rokok di Indonesia maju demikian pesat. Selain karena jumlah perokok di negara berpenduduk sekitar 230 juta jiwa ini yang tambah banyak juga karena Pemerintah memberi keleluasaan bagi industri rokok untuk berkembang pesat.

sumber : http://www.telukbone.org/index.php?option=com_content&task=view&id=2087&Itemid=92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan Terkait

The best viewed on Mozilla Firefox : Blog ini akan tampil sempurnya jika dibuka di Mozilla Firefox