GLOUCESTER - Satu dua siswi SMA kedapatan hamil, bisa jadi, bukan hal aneh. Meski begitu, tentu mengejutkan bila 18 siswi di sebuah sekolah sepakat hamil bersama. Itulah yang dihadapi Gloucester High School di Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Bahkan, di AS yang dikenal bebas pun, kesepakatan tak lazim tersebut langsung mengundang kontroversi. Menurut Kepala Sekolah Joseph Sullivan, kesepakatan itu terungkap setelah sekolah curiga saat 18 siswi di sekolahnya hamil tahun ini. "Setelah diselidiki, sejumlah siswi mengakui memang membuat kesepakatan untuk hamil bareng dan bersama-sama membesarkan bayi mereka," katanya.
Dalam wawancara dengan majalah Time Rabu waktu setempat (Kamis WIB), Sullivan mengatakan bahwa separo di antara 18 siswi yang hamil itu meneken kesepakatan tersebut. Padahal, usia mereka belum genap 16 tahun. "Mereka berkali-kali datang ke klinik sekolah dan melakukan tes kehamilan. Saat hasilnya negatif, mereka justru tampak kecewa," lanjutnya.
Sejak 1990-an, sekolah tersebut memang dikenal tak pernah lepas dari kasus kehamilan siswi di luar nikah. Kasus drop out (DO) di
Karena itu, sekolah lantas bekerja sama dengan lembaga nonprofit Pathways for Children untuk membangun tempat penitipan anak pada 1996. Diharapkan, tempat penitipan anak tersebut bisa mengurangi angka DO. Sebab, siswi yang punya bayi tetap bisa sekolah.
"Tapi, untuk tahun ajaran ini, sepertinya fasilitas penitipan anak di sekolah tersebut tidak akan mampu mengakomodasi kebutuhan siswi yang hamil," kata Lisa Sorrento, koordinator program penitipan anak bernama Young Families Initiative itu.
Dia juga tidak yakin ke-18 siswi yang hamil itu akan bertahan di sekolah jika tidak mendapatkan tempat di Young Families Initiative. Sebab, sebagian besar ayah bayi mereka adalah pemuda pengangguran yang tidak punya penghasilan.
Beberapa pihak bahkan menuding fasilitas penitipan anak di
Namun, pengawas sekolah Christopher Farmer membantah tudingan bahwa fasilitas penitipan anak itu merangsang siswi membuat kesepakatan hamil bersama. "Saya rasa, kita tidak seharusnya memandang begitu. Justru karena ada fasilitas ini, siswi yang hamil dan punya anak bisa tetap belajar dan menggapai cita-cita mereka," tuturnya dalam diskusi bersama pejabat
Komite sekolah akhirnya mengadakan pemungutan suara untuk meninjau kembali kebijakan menyediakan fasilitas penitipan anak di
Ngaji YUK !
23 Jun 2008
18 Siswi Sekapakat Hamil Bersama
Label:
Berita,
Internasional,
Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulisan Terkait
The best viewed on Mozilla Firefox : Blog ini akan tampil sempurnya jika dibuka di Mozilla Firefox
Tidak ada komentar:
Posting Komentar