Penanganan Peredaran Film/Video porno di Sekolah

Dengan mudahnya akses informasi (internet) dan kemajuan teknologi, juga tidak mungkin jika digunakan untuk hal-hal buruk dan tidak bermanfaat. Hal ini terbukti dari sebuah pengalaman sederhana yang kami ketahui “anak cewek setingkat SMA” membawa film porno yang disimpan di MP4/flash disk. Telisik punya telisik, ternyata mereka mendapatkannya dari temen-temen di sekolah. Untuk itu perlu Penanganan Peredaran Film/Video porno di Sekolah.

Kadang tidak hanya sekedar menikmati film, tapi juga menjadi actor sekaligus produser dari film porno seperti yang banyak beredar di sekolah-sekolah.

Untuk mencegah hal ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh sekolah biar anak siswa semakin sempit berpeluang mendekati kegiatan-kegiatan yang seperti ini : kami juga pernah membaca tips ini di sini antara lain:
1. Jika Siswa/siswi terbukti membuat video porno dengan pemeran dirinya maupun orang lain, maka ia segera pada detik itu juga dipecat dari sekolahnya. Dan juga tidak ada sekolah manapun yang boleh menerima siswa ini.
2. Jika Siswa/Siswi terbukti menyimpan video porno maka ia segera pada detik itu juga dikenakan sanksi berupa skorsing tidak boleh mengikuti kegiatan pendidikan di sekolahnya selama 1 semester hingga 1 tahun.
3. Sekolah menyita HP, Flasdisk, MP4 dll, selamanya yang terbukti dipakai untuk menyimpan film porno.
4. Siswa dilarang membawa HP, flashdisk, MP4, Ipod dll berupa teknologi yang dapat berfungsi secara visual. Bisa juga dikumpulkan di BP dan disediakan tempat khusus. Atau minimal diadakan pemeriksaan setiap saat untuk mengetahui apakah siswa ada yang menyimpan film-film porno.
5. Aturan ini berlaku juga untuk Kepala Sekolah, Guru, Karyawan Sekolah dan Penjaga Kebun/Sekolah.

Mudah-mudahan dengan kebijakan ini, jika dilakukan benar-benar akan dapat membantu semua pihak dalam menciptakan generasi yang sesuai dengan cita-cita bangsa, Negara dan agama. Amin